SURABAYA – Untuk meningkatkan kualitas layanannya, Pemerintah Kota Surabaya melibatkan Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya (Stikosa AWS) dalam Forum Konsultasi Publik. Forum ini melibatkan seluruh aparat dan unit layanan di tingkat kecamatan di Surabaya Barat, Timur, Utara, dan Selatan.
Pelaksanaan forum ini diawali dengan gelaran di wilayah Surabaya Barat, yang berlangsung di Gedung Pandansari, Kelurahan Kandangan, Kecamatan Benowo, Rabu 11 Oktober 2023 malam, dan dihadiri perwakilan Kecamatan Tandes, Asemrowo, Sukomanunggal, Benowo, Pakal, Lakarsantri, dan Sambikerep.
Dr. Jokhanan Kristiyono, ST., M.Med. Kom., pakar komunikasi dari Stikosa AWS, salah satu narasumber Forum Konsultasi Publik menyajikan materi bertajuk ‘Komunikasi Efektif dalam Layanan Publik di Surabaya (dengan melibatkan) Peran Kecamatan dan Kelurahan’.
Jokhanan mengatakan, ada sembilan kunci komunikasi yang menjadi aspek krusial dalam layanan publik di lingkungan kecamatan dan kelurahan se- Surabaya.
Yaitu informasi yang jelas dan aksesibel, pertisipasi warga Surabaya, transparansi dan akuntabilitas layanan publik dari kelurahan dan kecamatan, penyelesaian masalah yang cepat, kepuasan masyarakat, peningkatan efektivitas dan efisiensi, reputasi positif, Keamanan dan kedaruratan, serta kepatuhan terhadap hukum dan peraturan Pemkot Surabaya.
Dalam konteks layanan publik terkait capaian peningkatan efektivitas, Jokhanan yang juga tercatat sebagai Ketua Stikosa AWS ini menjelaskan, bagaimana peningkatan kesadaran masyarakat tentang layanan kependudukan tercapai dengan sebaik-baiknya.
“Terkait efisiensi, bagaimana cara menghemat waktu dalam penyebaran informasi kepada warga kota Surabaya tersampaikan dengan cepat dan tepat sesuai harapan Pemkot Surabaya,” tandas Jokhanan.
Ia berpesan, pentingnya peran aktif jajaran stake holder Pemkot Surabaya hingga tingkat kelurahan dan kecamatan, dalam penyampaian komunikasi yang efektif.
Peran kelurahan sebagai garda depan dalam komunikasi layanan publik sangat penting, karena mereka setiap saat berinteraksi langsung dengan warganya. Sehingga pemahaman secara mendalam tentang kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi warga dapat diketahui dengan baik.
“Dari tingkat kelurahanlah memiliki peran penting dalam komunukasi layanan publik dan berkontribusi secara signifikan dalam memastikan efektivitas dan efisiensi pelayanan terhadap warga,” imbuhnya.
Teknologi komunikasi sebagai penunjang capaian komunikasi yang efektif, dengan pemanfaatan teknologi media komunikasi sangat penting untuk membantu efektivitas birokrasi layanan publik, meningkatkan aksesibilitas dengan memudahkan akses layanan publik, meminimalkan human error atau kesalahan manusia, dan meningkatkan kepuasan masyarakat.
Pungkas penjelasan Jokhanan, terhadap petugas layanan publik dari tingkat kelurahan dan kecamatan, sedapat mungkin mengidentifikasi berbagai tantangan yang dihadapinya, dan merancang strategi solusi penyelesaiannya dengan meningkatkan peran komunikasi yang efektif.
Forum Konsultasi Publik Wilayah se-Kecamatan di Surabaya ini, merupakan ruang diskusi dan komunikasi konsultasi yang pertama dilakukan di Surabaya.
Noer Oemarjati,S.sos.M.Si Kabag Organisasi Pemkot Surabaya, penanggungjawab program tersebut mengatakan, bahwa dalam Forum Konsultasi Publik ini melibatkan peran penting perangkat kecamatan dan kelurahan, dinas-dinas sebagai stake holder Pemkot Surabaya, terutama layanan dinas kesehatan dan Puskesmas.
“Kami mengundang para stake holder dan perangkat RT/RW (Rukun Tetangga/Rukun Warga), LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) se- Surabaya, dimulai dari tahap awal di wilayah Surabaya Barat, untuk mengetahui langsung apa yang menjadi kendala dan permasalahan warga Surabaya dan mencarikan solusinya yang tepat dalam kebutuhan layanan publik di Surabaya,” ujar Noer Oemarjati.
“Oleh karena itu, kami mengundang beberapa pemateri yang berkompeten di bidangnya, untuk memberikan wawasan, pengetahuan dan pemahaman terhadap warga, perangkat kelurahan dan kecamatan, untuk meningkatkan capaian layanan publik di Surabaya,” tambahnya.
Acara Forum Konsultasi Layanan Publik Pemkot Surabaya tersebut, mendapat respon antusias dari para perangkat RT/RW yang hadir, karena dapat secara langsung menyampaikan keluhan maupun masalah di lingkungan warganya.
Diantaranya ada yang mengutarakan keluhan atas aplikasi tentang warga yang pindah domisili antar kelurahan atau antar kecamatan se- Surabaya, yang mengaku tidak melibatkan RT/RW untuk pengaksesannya. Sehingga perangkat RT maupun RW tidak tahu kalau warganya sudah pindah ke tempat lainnya.
“Ya kalau pindahnya itu meninggalkan kesan positif tidak ada masalah. Tapi kalau pindahnya meninggalkan masalah dikejar dept collector terkait hutang piutang, atau masalah tunggakan iuran kampung itu jadi masalah buat kami,” ujar salah satu ketua RT.
Ungkapan keluhan perangkat RT/RW atas warga yang lainnya juga disampaikan tentang aplikasi program pendataan Gamis (Warga Miskin) dan data warga UMKM, yang terdapat akses angka berbeda di tingkat Kelurahan dan Kecamatan.
Bahkan di forum konsultasi tersebut, terdapat ungkapan keluh kesah belum adanya layanan Puskesmas di Kelurahan Tambak Osowilangun, Kecamatan Benowo, yang telah lama diusulkan warga.
Kegiatan Forum Konsultasi Publik dari Pemkot Surabaya tersebut, berlangsung selama seminggu ke depan, yang terbagi dalam 5 wilayah se-Kecamatan yaitu Kecamatan wilayah Surabaya Barat, Surabaya Utara, Surabaya Selatan, Surabaya Timur dan berakhir di wilayah Surabaya Pusat. (dmpr/gus)