PONOROGO – Gerakan Zero pasung yang dicanangkan oleh Bupati Sugiri Sancoko terbukti telah mengurangi kasus gangguan jiwa di Kabupaten Ponorogo. Untuk menindak lanjuti program penanganan masalah kesehatan jiwa tersebut, dibentuklah tim pelaksana kesehatan jiwa masyarakat (TPKJM) yang menjadi wadah koordinatif lintas sektor.
Kang Bupati, sapaan akrab Bupati Sugiri Sancoko ketika membuka rapat koordinasi pembentukan TPKJM di ballroom Hotel Amaris, mengatakan bahwa pencegahan dan penanggulangan masalah kesehatan jiwa serta psikososial akan melibatkan sejumlah pihak. Mulai peran serta masyarakat, kemitraan swasta, LSM, kelompok profesi, hingga organisasi masyarakat.
“Dengan jiwa yang sehat, maka kehidupan akan berjalan normal dan aktivitas sosial dapat terlaksana dengan maksimal,’’ ungkapnya.
Kang Bupati mengungkapkan ketika awal menjabat sudah menghadapi persoalan sekitar 150 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang dipasung. Melalui gerakan zero pasung, banyak ODGJ yang lepas dari pasungan.
Ponorogo mendirikan unit layanan rehabilitasi jiwa di Pustu Paringan. Bersamaan itu, ada tujuh puskesmas yang membuka layanan posyandu kesehatan jiwa. “RSUD dr Harjono juga memiliki ruang rawat inap khusus pasien gangguan jiwa,’’ jelasnya.
Pembentukan TPJKM diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan kesehatan jiwa mulai dari akarnya Permasalahan kesehatan jiwa pada dasarnya bukan hanya merupakan permasalahan sektor kesehatan.
Komponen pemerintah di luar sektor kesehatan, swasta dan masyarakat memiliki peran penting dalam menanggulangi permasalahan kesehatan jiwa. “Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam menghadapi masalah kesehatan jiwa,’’ ujarnya.
Dinas Kesehatan Ponorogo mencatat delapan pasien yang kini menjalani rehabilitasi jiwa di Pustu Jenangan. TPJKM bakal membantu tugas bupati dalam merumuskan kebijakan pencegahan dan penanggulangan masalah kesehatan jiwa melalui pendekatan multidisiplin dan peran serta masyarakat. Tujuannya adalah meningkatkan kondisi kesehatan jiwa masyarakat. (**/mf/gus)