KOTA MOJOKERTO – Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengajak para anggota dan pengurus Muslimat NU untuk berperan aktif menurunkan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, khususnya di kalangan remaja, serta Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di masing-masing lingkungan, Minggu 26 Agustus 2023.
Hal itu mengingat, keberadaan Muslimat NU sebagai organisasi perempuan yang tidak hanya bergerak di bidang keagamaan, melainkan juga sosial dan kemasyarakatan.
“Ini menjadi kondisi dimana Muslimat NU harus mengambil peran aktif disana. Untuk bisa memberikan kepada keluarga, kepada orang tua agar lebih peduli terhadap kondisi putra-putrinya. Karena ancaman dampak narkoba ini luar biasa,” ujar Wali Kota dalam sambutannya membuka Pelatihan Manajemen dan Administrasi Organisasi Muslimat NU di Gedung PCNU Kota Mojokoerto, Surodinawan.
Sebagaimana yang diketahui, penyalahgunaan narkoba dapat merusak kondisi psikis dan mengancam masa depan penggunanya. Tentu hal tersebut tidak diharapkan terjadi pada anak-anak dan pemuda generasi penerus bangsa Indonesia.
Ning Ita begitu sapaan akrab Walikota ini juga berpesan agar Muslimat NU, melalui majelis ta’lim, dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat, jika terdapat mantan narapidana narkoba yang kembali ke rumah agar diterima dengan tangan terbuka.
“Tolong dirangkul kembali sebagai bagian dari anggota masyarakat sepenuhnya. Jangan ada diskriminasi atau pengucilan. Agar mereka tidak kembali ke komunitas sebelumnya, lalu terjebak lagi di lubang yang sama,” terang Ning Ita.
Berikutnya, kasus KDRT belakangan ini juga meningkat, sehingga tak luput dari perhatian. Wali kota menyebut, berdasarkan data Pengadilan Agama Kota Mojokerto, kasus KDRT menjadi salah satu pemicu perceraian di Kota Mojokerto.
“Kita punya Posbindu (Pos Pembinaan Terpadu). Kita bisa bersama-sama bersinergi dengan Penyuluh Agama dari Kemenag, PKK, dan Darma Wanita untuk menyosialisasikan bagaimana menjaga rumah tangga yang sakinah,” pungkasnya (**/mf/gus)